cari maklumat di sini
Friday, November 5, 2010
Masjid tak disentuh Tsunami di Indonesia
Pagi itu, sekitar pukul 10.00 WIB, langit Sikakap tampak mendung. Di luar rumah tanah tampak lanyah. Pepohonan dan rerumputan masih basah setelah diguyur hujan deras sepanjang malam. Sebentar lagi, sepertinya hujan deras bakal turun. Ya, membasuh duka Bumi Sikerei.
Di luar rumah, bau mayat menyengat. Aroma tak sedap menebar ditiup angin. Memang, hingga Jumat (29/10), mayat masih bergelimpangan di pinggir jalan. Fikiran saya langsung terbayang ratusan warga Pagai Selatan yang bertahan di perbukitan, dalam kondisi hujan badai. Selain menahan lapar, dinginnya malam, mereka harus melawan penyakit yang kini menyerang.
Ternyata benar. Hujan deras mengguyur Sikakap. Tak hanya hujan, tapi juga badai. Di posko utama, para jurnalis dan relawan telah berkumpul. Seperti biasa, setiap pagi kami siap-siap menyisir desa terpencil yang belum terjamah bantuan. Pagi itu, tim relawan dan jurnalis hendak menuju Dusun Pasa Puat di Pagai Utara. Dusun itu, semua rumah hancur. Mujur, tidak ada korban jiwa.
Perjalanan menggunakan kapal kayu atau long boat. Kapal itu mampu memuat 12 orang dan sedikit logistik untuk pengungsi. Berapa menit berlayar, gelombang dua meter menghadang. Pelayaran pun dihentikan. Setelah menunggu sekitar satu jam, boat yang dinakhodai Dayat itu dilanjutkan selama dua jam pelayaran. Sepanjang perjalanan, boat nyaris karam karena dipenuhi air. Kami sampai di tujuan sekitar pukul 17.00 WIB.
Dari pantai, Dusun Pasa Puat sunyi senyap. Sedikit pun tidak terlihat tanda-tanda seperti sebuah kampung. Permukiman penduduk rata dengan tanah. Tak satu pun rumah warga yang berdiri. Semua tiarap. Hanya ada satu bangunan berdiri kokoh menghadap pantai. Ya, sebuah masjid. Penjaga masjid itu juga selamat. Zulfikar namanya.
Hari beranjak senja. Hujan belum juga reda. Zulfikar tampak bersiap menunaikan Solat Maghrib. Dalam obrolannya, pria berusia 40 tahun itu mengaku telah tingal di dusun itu sejak kecil. Sama dengan usia masjid itu yang berdiri sekitar tahun 1960 silam. "Ini masjid tertua di dusun kami. Bentuk masjid itu sudah tidak asli lagi, karena terus diperbaiki," ujar Zulfikar.
Zulfikar menceritakan, masjid ini sama sekali tidak tersentuh tsunami pada malam itu. Padahal, lokasinya tidak jauh dari pantai. Sedangkan rumah-rumah warga di sekitar masjid, rata dengan tanah. Masjid inilah yang menjadi tempat perlindungan masyarakat saat gelombang besar datang.
Seperti mukjizat, air laut hanya sampai di teras masjid. D luar masjid, Zulfikar melihat dengan mata kepala sendiri gelombang tsunami mencapai delapan meter. "Kami dalam masjid ada sekitar 50 orang, sedangkan warga yang lain telah menyelamatkan diri ke perbukitan yang berjarak satu kilometer dari masjid. Melihat masjid tidak kena sama sekali, kami merasa heran. Setelah itu kami sadar ini adalah kehendak Tuhan," jelas pria berjanggot itu.
Zulfikar dan 50 warga lainnya tidak henti-henti mengucap kebesaran Allah. Di luar masjid, tsunami terus menerjang sebanyak tiga gelombang. Tiada yang menduga, tsunami menghindar dari masjid. "Sepertinya, di masjid air terbelah, sehingga lantai masjid pun tidak basah sama sekali," kenangnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
Intan Ladyana nafi kena raba ketika Jom Heboh di Penang montok beb...tampar ponggong dia pun dah asyik...inikan dapat meraba ....belum lagi ...
-
PELAJAR KINI SUKA BERGAMBAR BOGEL? NGERI DENGARNYA Mengaibkan apabila seorang gadis yang juga penuntut sebuah institusi pengajian tinggi awa...
-
Penyanyi Nasharuddin Elias atau lebih dikenali sebagai Nash (gambar) terkejut apabila menerima berita pembunuhan bekas isterinya, Datuk Sosi...
-
Aku cuba nak pandang positif akan tajuk akhbar Utusan Meloya keluaran Jumaat 15 JUL 2011. Ambil contoh Rosmah Mansor (RM) sudah menabung sel...
-
Keghairahan nafsu dua gadis yang sanggup berkongsi teman lelaki untuk melempiaskan nafsu di sebuah rumah usang tanpa penghuni di sebalik sem...
-
kaki raba dalam tren KUALA LUMPUR: Seorang kakitangan bank tidak menyangka menjadi mangsa seorang lelaki warga Bangladesh gila seks apabila ...
-
TAHAN...gadis yang ditahan bersama lelaki bukan Islam di biliknya, kelmarin. SUBANG: Seorang gadis berusia 22 tahun ditahan bersekedudukan d...
-
so nak jadi sampai macam nie ke....baru kira bukan remeh....!!!! ISU artis `berkemban' di dalam Anugerah Skrin TV3 baru-baru ini menjadi...
-
SEREMBAN: Hampir saban hari dia melihat isterinya berbalas khidmat pesanan ringkas (SMS) tapi menganggap ia perkara biasa pada zaman teknolo...
-
SHAH ALAM: Siapa Hanis Zalikha Zainal? Tentunya ada yang menimbulkan pertanyaan apabila nama itu tersenarai pada kedudukan keenam carian Goo...
No comments:
Post a Comment